ILU Day – Jaemyang
Ketukan pintu dan panggilan kokonya terdengar oleh Yangyang dari balik selimut, karena dirinya sengaja tidak kunjung merespon Renjun akhirnya membuka pintu kamarnya.
“Dek, itu ada Jaemin lho di bawah. Turun dong, gak sopan kamu.”
“Koko hus hus ah!”
“Yeeh, aku suruh dia ke sini aja nih ya?”
“KOKO!”
Yangyang menyibak selimutnya untuk melempar Renjun dengan sebuah boneka yang tergeletak di kasurnya, namun lemparan itu bukannya mengenai Renjun malah mengenai wajah seseorang yang tidak ingin ia jumpai saat ini, kak Jaemin.
“Hahahaha enggak kena! Dah gua tinggal dulu nih, jangan di apa-apain adek gua ya. Pintunya nggak boleh ditutup!”
Yangyang melihat Jaemin terkekeh seraya mengangguk dan kokonya yang tersenyum meledek ke arahnya sebelum turun ke lantai bawah.
Jaemin kemudian mengetuk lagi pintu kamar Yangyang yang sebenarnya sudah terbuka,
“Kakak boleh masuk?”
Karena tidak mungkin juga untuk menolak maka Yangyang mengangguk kecil mengizinkan dan membenarkan posisi duduknya di tepi ranjang.
Yangyang terus menunduk untuk menghindari tatapan Jaemin yang sekarang sedang duduk di depannya menggunakan kursi belajarnya.
“Dek, jangan nunduk terus dong..”
“Kakak mau ngomong, sambil genggam tangan kamu, boleh?”
Yangyang kemudian menatap Jaemin yang tersenyum kepadanya dengan wajah yang memerah. Yangyang meraih uluran tangan Jaemin dan tangan mereka saling menggenggam.
“Aku udah lihat postingan kamu di twitter.”
“Pasti ko Renjun ya..”
“Enggak kok, aku lihat sebelum dia tag. Aku kan follow kamu.”
“Kak aku malu banget, sumpah..”
“Kenapa gitu malu?”
“Ya malu dong aku salah akun..”
“Kalau nggak salah, aku nggak bakal tau dong.”
Yangyang diam bingung harus merespon apa, yang jelas sekarang ia ingin bersembunyi karena perasaan malu.
“Dek, kamu mau jadi pacarku, nggak?”
“Enggak ah..”
“Lho kok enggak sih. Mau aja dong, biar tiap aku ke sini, kamu nggak perlu gantiin bi Inem nganterin cemilan ke kamar Renjun dengan alasan pengen jadi adek yang baik, padahal mah mau ngeliat aku.”
“Iiiih kak Jaemin rese!!”
Jaemin tertawa melihat Yangyang yang menyembunyikan wajah di pundaknya.
“Biar akunya juga nggak perlu alasan ke toilet, cuma buat liat dan ngajak ngobrol kamu yang lagi santai di ruang tengah, dek. Mau ya jadi pacarku?”
Jaemin mengelus punggung Yangyang dengan lembut dan tersenyum lebar saat Yangyang balas dengan memeluknya sambil mengangguk kecil.
“Iya, adek mau jadi pacar kak Jaemin.”