Malaikat Lagi Mandi

Dalam sebuah kamar asrama yang luas itu terdapat seorang laki-laki yang sedang berbaring santai di kamarnya, ia sedang menatap layar smartphonenya dengan serius, lalu ketukan pada pintu kamarnya terdengar. Ia bergegas membuka pintu dan kemudian melihat malaikat dari surga tepat berada di depannya.

‘Gila.. manis banget.’ batin Jisung dalam hati.

“Hai, aku Chenle roomate barumu.”

***

Sejak hari itu kamar yang selalu gelap menjadi lebih terang, Jisung yang biasanya tidak suka berdiam lama-lama dalam kamarnya karna dia tidak suka sepi, akhir-akhir ini selalu biasakan pulang lebih awal, karna di kamarnya ada malaikat manis yang setiap hari selalu punya banyak cerita. Namanya Chenle, murid asal China yang sedang melakukan program student exchange selama satu tahun. Chenle yang belum begitu fasih berbahasa Korea tidak memiliki banyak teman, Jisunglah teman pertamanya sekaligus guru bahasanya.

Sore hari ini mereka memiliki rencana untuk nongkrong di sebuah kafe, Chenle bilang kelas musiknya akan selesai pukul dua siang, sekarang baru jam satu lewat lima menit. Jisung yang bermandikan peluh sehabis menyelesaikan latihan futsalnya bergegas ke kamar. Setelah melempar barang-barangnya sembarang ke arah kasur, ia membuka kaos atasnya berniat untuk segera mandi buru-buru membuka pintu toilet, namun ternyata di dalam situ ada Chenle yang sedang bermandikan busa.

Jisung kaku ‘Wah.. begini ya kalau malaikat lagi mandi.’

Chenle merasa ada seseorang yang memperhatikannya, mata mereka bertemu lalu..

“AAAAK!!!!” “AH!”

***

Dua laki-laki muda itu sedang duduk berdampingan, Chenle dengan wajah semerah tomatnya dan Jisung dengan dahi birunya. Karna kejadian mengejutkan tadi, secara refleks Chenle melempar botol shampo yang beratnya 250ml itu tepat mengenai dahi Jisung.

“Maaf..”

Chenle meringis melirik Jisung yang sedang mengelus dahinya. Jisung hanya diam, dia memang kesakitan tapi pemandangan yang ia lihat tadi sangat indah, saat ini pun sebenarnya dia masih belum sepenuhnya sadar. Chenle yang mengira Jisung marah mencoba mengelus luka itu.

“Sakit banget, ya?”

Chenle sungguh merasa bersalah, walaupun sebenarnya yang teledor itu kan Jisung!

“Iya, coba cium deh. Mungkin nanti sembuh.”

Lalu mereka saling tatap dengan wajah masing-masing yang berubah menjadi semerah tomat.