Rintik Sepi – Jaemjen

Kala hujan dan terputar lagu, My Old Story – IU


Langit sore semakin menggelap kala hujan turun, jalan setapak yang biasanya sepi semakin sunyi. Hari ini lelah, sudah habis tenaganya digerus realita. Hari ini berat, sudah tak kuat lagi menahan penat yang melekat.. Ia lelah.. Namun seakan semesta tidak berpihak padanya.

Untuk sampai ke rumah dia perlu berjalan sekitar satu kilo meter lagi dari halte bus, namun angin kencang disertai derasnya hujan membuat ia tidak bisa bergerak, terjebak kaku di halte yang tidak bisa melindunginya dari percikan air.

Saat dirinya termenung menatap ujung sepatunya, merutuki diri sendiri yang bodoh sebab lupa membawa payung, seseorang duduk di sampingnya. Ia tahu itu seseorang, sepertinya juga seorang lelaki, masa bodoh lahㅡsiapa pun dia tidak penting untuknya yang sedang biru ini.

Saat ia memejamkan mata untuk meredam emosi, sesuatu yang berat teruntuk di pundaknya yang lebar, dirinya mencoba melirik dan ternyataㅡkepala seorang lelaki itu.

Rupanya menawan, kulitnya bersih namun bibirnya nampak kering. Bulu matanya yang lentik membuatnya terlihat seperti bunga, cantik. Tahi lalat kecil yang ada di mata bagian sebelah kanan begitu memikatnya, saat memejamkan mata saja terlihat manis, apa lagi jika tersenyum.

Tanpa sadar dirinya tersenyum tipis lalu menatap langit yang masih menangis, biasanya ia benci hujan, namun pada detik ini ia akan berterima kasih.