Satu Paket – 2sung
Jisung dan Sungchan itu ibarat pensil dengan penghapus di ujungnya, satu paket. Dimana ada Jisung pasti ada Sungchan, begitu juga sebaliknya.
Mereka itu teman sedari kecil, bahkan sebelum lahir saja mereka sudah direncakan untuk menjadi teman oleh orang tua mereka. Dikarenakan Ibu Jisung dan Bunda Sungchan adalah teman baik semasa kuliahnya.
Karena seringnya mereka bersama, orang lain malah mengira mereka kembar. Setiap ada yang bertanya,
“Kalian kembar ya? yang mana kakaknya?”
Kalau Jisung sedang dalam mood yang baik, dia akan jawab,
“Saya bu, tapi tinggian dia karena waktu dikandungan dia sering rebut makanan saya”
Ngaco, ngaco banget. Tapi setelah itu Ibu yang bertanya hanya tertawa lalu,
“Oh, iya-ya lebih besar adeknya”.
Sungchan cuma melengos malas karena sudah biasa. Tapi beda lagi kalau Sungchan yang menimpali. Dia akan jawab lebih ngaco lagi seperti ini,
“Enggak kembar bu, cuma kayaknya saya ditakdirkan mirip sama dia. Doakan saja bu, semoga berjodoh.”
Terus mukanya akan merah dengan sendirinya karena malu. Kalau Jisung sih cuma pasang muka datar sambil menjitak kepala Sungchan,
“Sori ye, gua sukanya yang imut-imut, lu mah amit-amit!”
Lalu melenggang pergi mendahului Sungchan dengan senyuman tipis yang tidak pernah diketahui oleh Sungchan.