Demo Cinta
Pria yang memiliki tubuh atletis namun senyuman mata yang manis terlihat celingukan meneliti tiap-tiap mereka yang berwarna-warni untuk mencari dua orang sahabatnya di tengah keramaian pride parade ini.
Pria yang memiliki tubuh atletis namun senyuman mata yang manis terlihat celingukan meneliti tiap-tiap mereka yang berwarna-warni untuk mencari dua orang sahabatnya di tengah keramaian pride parade ini.
Dua detik kemudian mereka mulai berbicara lewat virtual, saling berbagi cerita untuk sekedar mengurangi rasa rindu. Sebab mereka tidak bisa bertemu, jarak yang jauh adalah alasannya.
Dalam sebuah kamar asrama yang luas itu terdapat seorang laki-laki yang sedang berbaring santai di kamarnya, ia sedang menatap layar smartphonenya dengan serius, lalu ketukan pada pintu kamarnya terdengar. Ia bergegas membuka pintu dan kemudian melihat malaikat dari surga tepat berada di depannya.
Jeno lihat Jaemin lagi berdiri ngebelakangin dia, terus Jeno tepuk pelan pundak Jaemin dan mereka saling tatap selama beberapa detik dalam diam, menyelami mata masing-masing mencari ketenangan. Jaemin genggam tangan Jeno dan masukin ke dalam kantung jaketnya terus jalan pelan hirup udara malam.
Mungkin sudah ada hampir sepuluh-sebelas kali helaan napas yang dia hembuskan selama dua puluh menit kurang. Tangannya yang digenggam sudah sedikit basah karena keringat, tapi laki-laki satunya tidak juga melepaskannya.
jaemin mahasiswa DKV yang lagi nongki bareng timnya buat garap projek film pendek untuk lomba sekaligus TA temennya.
“..gampang, nanti briefing dulu jam 6 pagi. PXW-Z150 kemaren udah dapet izin minjem dari fakultas, stabilizer juga udah dipinjemin kang johnny, tolong jisung ambi-“
“Heh dimana lo!!” “Et et!!”
“Jisuuung astagaaa”
Ini sudah jam 1 pagi, waktu dimana sebagian manusia biasanya sedang terlelap. Tapi tidak dengan dua insan ini, sebenarnya Chenle tadi sedang di alam mimpi.
Chenle dan Jisung sedang dalam fitting room untuk mencoba baju yang akan dipakai mereka comeback nanti. Tadi stylish nuna memberi mereka beberapa setelan baju, salah satunya adalah rok merah ini.
Jisung dan Sungchan itu ibarat pensil dengan penghapus di ujungnya, satu paket. Dimana ada Jisung pasti ada Sungchan, begitu juga sebaliknya.
Dua lelaki yang sedang duduk bersebelahan di salah satu meja restoran makanan cepat saji yang memiliki logo huruf W kuning besar terbalik itu tampak malu-malu. Mereka adalah si lelaki mungil dan si jangkung, murid sekolah menengah atas sekolah swasta favorit di kotanya, SMA Neocity.