Peka – Jaemjen
Sekarang mereka udah masuk ke dalam ruang teater.
Sekarang mereka udah masuk ke dalam ruang teater.
“Selamat datang di kafe Chill Drea-“
Disarankan membacanya sambil mendengar lagu Goodbye Summer – fx, D.O.
Pemandangan kota malam yang terlihat indah sebab bias lampu dari bangunan yang nampak kecil dari roftoop ini begitu menenangkan. Sunyi yang membalut diamnya dua laki-laki yang sedang bersebelahan menambah kesan dingin cuaca pada jam tiga pagi ini.
Setelah menyetir selama kurang lebih dua puluh lima menit, sang lelaki yang memiliki surai hitam itu keluar dari mobil dengan paper bag ditangannya. Ia kemudian menekan tombol lift untuk naik ke lantai nomor dua belas dan memasukkan password yang nomornya sudah ia hapal di luar kepala.
Hari udah berganti malam, biasanya kalau libur Jeno akan nonton film bareng Renjun dan Jaemin bakal main komputer untuk ngedit foto. Tapi karna besok ada jadwal mereka sekarang ada di kamar.
“Aku tidur sama kamu ya malem ini?”
“Gak boleh.”
Hari ini anak-anak Dream lagi istirahat di dorm. Biasanya mereka bangun siang dan keluar kamar kalau laper aja. Kadang member lain keluar rumah untuk sekedar nge-mall atau makan di resto, tapi Jaemin dan Jeno pengecualian mereka yang notabenenya anak rumahan paling mager kalau diajak jalan. Bahkan kadang mereka suka skip makan kalau lagi pacaran bareng kasur masing-masing.
“Let’s get couple tattoo should we? Lucu deh Ay gambar-gambarnya, kamu suka tato dan aku untuk pertama kalinya akan punya juga. Gimana menurutmu?”
Sebagai seseorang yang memiliki hobi bermain sepak bola, kaki adalah aset paling berharga, karna jika cedera kaki tidak bisa digunakan selain untuk berjalan.
Pemandangan kendaraan berlalu-lalang dengan suasana petang penuh pantulan cahaya matahari berwarna oranye terasa menenangkan, apa lagi ditambah dengan makan siomay pinggir jalan bersama orang yang disukai, lebih menambah kesan suasana hangat.